Tuesday, February 2, 2010

Puisi yang sering aku baca

BALADA SEEKOR BURUNG TUA
karya : Firdaus Rifa'i Al-Quraisy

 Di bumi yang terhampar luas
Awan senja mulai menutupi mentari
Seekor burung tua, terbang melintas
Kepakkan sayap yang lemah
Cari nafkah untuk anak tercinta

Si induk tua, bertarung dengan ganasnya alam
Sementara, si ibu terbaring letih
Lelah kelaparan
Pancaran matanya, sayu isyaratkan  makna

Makanlah wahai anakku
Bahagialah buah hatiku
Belajarlah engkau terbang
Kuasai alam semesta
Jadilah generasi yang kuat
Jangan kecewakan kami, orang tuamu

Si anak belajar terbang
Pindah dari ranting ke ranting rindang

Si ibu terbaring meregang nyawa
Gumpalan awan makin tebal
Menutup mentari penyinar pagi
Makin lama semakin tebal

Bumi gelap segelap alam si ibu
Mendadak terdengar lolongan serigala
si anak mendekap ibunya
si ibu diam..

Laparkah kau wahai ibu?
Letihkah engkau bunda tercinta?
Si ibu tetap diam..

Dari jauh terdengar gema suara
Wahai anak dari yang sudah tiada
Apakah kau akan menyia-nyiakan harapan ibumu?

Selamat tinggal nanda tercinta..

Si anak tersentak
Namun, sudah terlambat
Innalillahi wainna ilaihi raji'un

____________________________________________________________
Komentarku :
Puisi ini sering aku bacakan, baik saat lomba , atau saat menjadi juri saat menutup acara.
Kata-katanya menyentuh..begitu juga dengan ekspresi wajah dan intonasi suara maka puisi ini sangat mampumembuat penonton atau yang mendengarnya merinding.
Luar biasa...semoga kita dapat memahami dan mengambil hikmahnya..

No comments:

Post a Comment