Sunday, July 22, 2012

Juri Lomba Baca Puisi Islami

Dalam rangka mengisi Bulan Ramadhan tahun ini, maka Komunitas Pekerja Seni Kota Bukittinggi bekerja sama dengan BTC mengadakan Rangkaian Acara seperti :
1. Lomba Baca Puisi Islami tanggal 22 Juli 2012
2. Lomba Asmaul Husna tanggal 29 Juli 2012
3. Lomba Lagu Religi tanggal 12 Agustus 2012
Teman2 buruan ikutan  ya...? Hubungi Om Sibro di : 08126743104

OK..Adapun Puisi yang dibacakan oleh Para peserta Lomba tadi siang adalah Puisi karya Ivan A. Sibro yang sangat menyentuh diantaranya :


SAAT PAGI DALAM WAKTU YANG BERLARI
oleh : Ivan A. Sibro

Mentari yang terbit di ufuk timur
Sebenarnya sebuah catatan pengurangan debet umur
Seperti Alkohol yang hilang perlahan ditiup sang bayu
Di Bank Hamba Semesta Raya
Sampai terbit beralih ke barat
Yang pasti dan tak bisa ditawar
Anehnya kita terus saja mengejar dunia
seolah tak ada ujung di cakrawala

Aku adalah makhluk sombong
Yang tak mencoba merenung makna
Ketika temaram senja berganti tanda datangnya sang malam
Ternyata tanpa disadari Aku berlari tak lagi kencang
Tenaga tak lagi bak raksasa
yang hinggap di dahan pohon di cerita dongeng kacang dan raksasa
Aku ternyata membangun kehancuran bagi tubuhku sendiri
Berpura-pura kokoh walau mulai goyah
Ribuan tanda mulai tersirat. Kulit tak lagi kencang, mata tak lagi nyalang
Dan Imanku juga tak kunjung gagah

Wahai jiwa-jiwa  yang akan pergi
Buka pintu hati akan petunjuk Ilahi
Agar terurus dan tak hilang di lorong gelap
Menjadi sahabat para nabi
Di Surga Nanti


TOBATKAN AKU SEBELUM AJAL MENJELANG

Sebenarnya aku adalah makhluk yang sombong
Angkuh, Anti Sosial, Egois, Jahat
Dan yang pasti Islamku hanya tertulis di KTP
Dan seterusnya, dan seterusnya
Tapi tak ada yang berani Berkata Realita
Justru aku berkata sebaliknya
Aku seperti munafik-munafik yang bersahabat dengan para syaitan-syaitan kafir itu

Kebenaran harus dikatan walau pahit seperti bergayut di lidah-lidah kelu ini
Kebenaran aku adalah Hamba Allah yang hina
yang mengaku Islam tapi Shalat ketika datang cobaan dan terpaan musibah saja
Aku Hamba Muhammad yang satu nokhtahpun tak pernah berfikir akhirat
Berslogan Pandir Muda Foya-foya, Tua Kaya Raya, Mati masuk sorga

Jikalau ajala datang saat ini
Pasti pintu-pintu neraka menganga mencampakkanku ke lapisan paling bawah
Dan setan-setan itu tertawa terbahak-bahak
Anehnya tak ada upaya untuk meraih Surga
berkuta dengan kesenangan fana
Duniaaaaaaaaaaaaaaaaa
Kau kamuflase yang menyesatkan
Seperti Fatamorgana

Ya Rahman.....Ya Rahim
Sebelum ajalku datang arak aku ke Pintu Tobat
  
RAMADHAN TEMUI AKU KEMBALI

Subhanallah....
Ya Allah engkau pertemukan aku kembali
dengan Sahabatku Ramadhan

Jujur.... 
Ramadhan lalu tidak merubahku menjadi beriman apa lagi Bertaqwa
Aku tetap saja aku....
Aku yang lebih mencintai Dunia dibanding mencintai Allah dan Rasul-Nya
Aku tetaplah aku
Yang berlumur salah dan dosa
Yang hanya memikirkan diri sendiri dan tak memperdulikan orang lain
Dan menjadikan Syaitan dan Iblis sebagai temanku

Kini Sahabatku Ramadhan datang lagi
Kesempatan untukku kembali pada fitrah terbuka lebar
Tapi syetan-syetan itu menyeretku ke Jalan yang sesat
Ya Allah
Di bulan penuh Magfirah dan Ampunan ini
Jadikanlah aku hamba yang bertaqwa
Limpahkanlah petunjukMu untuk hamba
Biar tak sesat lagi di lorong kelam dan pengap

Sahabatku Ramadhan Temui aku lagi tahun depan
Agar masih terbuka Pintu Magfirah dan Ampunan
Untukku yang lemah ini.


PARA PENGHUNI NERAKA

Buka mata lebar lebar dan tanya hati dalam dalam
Tafakur....dan resapi lebih dalam
Jujur dan berani bicara realita

Kita sebenarnya hanya para pembual dan pemimpi
Berharap surga dari tangan yang bergelimang dosa
Dari kaki yang yang mondar mandir di pintu maksiat
Dari lidah penuh dusta dan caci maki

Diamlah sejenak.....
Renungi apa yang telah kita buat selama ini
Pantaskah kita masuk melalui pintu surga?
Pernahkah kita berperang melawan kezaliman?
Berani memadamkan api-api neraka yang hadir di setiap detak jantung
Serta setan-setan yang mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah?

Jujur  saja dan akuilah
Kita sebenarnya adalah para penghuni neraka
Dengan sikap dan polah kita selama ini
Merasa bisa hidup selama-lamanya
Padahal Malaikat bisa datang kapan saja

Ya Allah, aku tak kan bisa menerima siksaanMu
Jadikan aku hambaMu yang Engkau beri petunjuk
Agar tak jadi penghuni neraka,
Dan dapat mencium wangi surga


 
Semua pemenang tampil sangat kreatif dan memukau, dan hadiahnya akan dibagikan pada tanggal 29 Juli 2012 nanti sekaligus setelah Acara Lomba  Asmaul Husna...Selamat ya..?


Sunday, July 8, 2012

Puisi BIMU Minggu, 8 Juli 2012

Assalaamu'aalaikum Wr.Wb
Hallo sahabat Kreatif semua jumpa lagi dalam Acara Puisi Bintang Tamu, Puisi BIMU..di Radio RRI Pro 2 FM 97,2
Bersama saya Linda Hevira dan dua orang tamu kita yaitu : Dian Ayunda dan Wahdini.
Seperti biasa setiap hari Minggu pukul 16.00 - 17.00 sore nanti, selain tamu kita yang ada di studio, kami juga mengundang para pencinta puisi untuk ikutan membacakan puisi karya sendiri ataupun orang lain nantinya di 0812 6767 560, atau bagi kamu yang lagi on line kirim saja ke page Linda Hevira ntar puisinya kita bacain.

Ok..yuk kita dengarkan bersama...puisi yang akan dibacakan oleh tamu kita kali ini yang akan membacakan puisi karyanya sendiri...

Ini dia...

SIMPONI HITAM
karya : Wahdini

di balik gemuruh suara di kota tua
perlahan terseret
kardus yang berisikan pernak pernik kehidupan yang gila

Seraya membusungkan dada
"Akulah pewaris bangsa"
Kan ku bangun istana
di atas reyotnya ibu-ibu janda

Aku tak peduli..??
    Siapa dirimu..??
Aku tak mau tahu
    Apa tujuanmu ..??

Aku akan diam melihat darahmu tercecer
Aku akan menendang ribuan nyawa yang tak berbusana rapi sepertiku

Bangsa ini
telah mengajari itu padaku
aku tumbuh bak singa berparas dewa
Keadilan..??
omong kosong bagiku
hidupku
adalah hanya aku

memang..terkadang aku bernafas dengan paru-parumu
terkadang aku berdiri bersamaan dengan kakimu
terlalu hina jika kuakui
Maka
terimalah takdirmu yang akan selalu meratap pilu
di bawah kakiku
Aku tahu
akhir cerita kemuliaan adalah junjungan kemenangan
Namun
Darahku telah tercampur keras dengan
Pengkhianatan durjana...

                            (Bukittinggi, 25 Oktober 2011)


yee......luarr biasa...
Waah.. puisi yang sarat makna ya...hmmm..  sahabat BIMU semua pasti terinspirasi untuk membuat puisi setelah mendengar puisi karya Dini ya..

OK..yuk kita dengerin lagi, puisi selanjutnya yang akan dibacakan oleh..Dian Ayunda


Ini dia...

(instrument)

HUTAN NADI
karya : Dian Ayunda

buku-buku tulang berdaun perak
kau mengganti dengan biji matahari
anak-anak air mata melayang
di bibir dahan
lumat sekali tepisan
angin beranjak ke selatan
dimana batang-batang tonggak menunggu
satu lukisan hidup bentang kulit musim
hanya jari-jari kecil terulur
meniupkan nadi
                           
                                  ( Juli 2012)

waahh..luar biasa sekali...
Sahabat Dengar semua, kita tahu karya2 dari Dian Ayunda umumnya singkat dan penuh dengan personifikasi alam yang di luar biasanya.

Nah giliran hostnya yang baca puisi lagi nich..satu puisi yang sering dibaca oleh peserta lomba baca puisi..

TAUBATKU DI SAJADAH INI
karya : R. Hidayat
dibacakan oleh : Linda Hevira

Ya Tuhan..
Hari ini kami serahkan jiwa dan raga hanya untuk-Mu
Setelah selama ini kami terlena dalam kehidupan dunia

Tersudut dalam kehampaan hati
Menatap ke arah batu-batu nisan yang berjajar panjang
Seperti bukit-bukit gersang yang tiada ditumbuhi ilalang
Hingga sunyipun datang mencekam
Hanya sesekali terdengar kicauan burung dan suara jangkrik yang datang menggelitik
Sekedar untuk membuyarkan lamunanku

Pak tolong pak! Nak, tolong nak ! Tolong
Masih terngiang-ngiang di telingaku jeritan-jeritan pilu waktu itu
Ketika bencana datang silih berganti menerpa negeri ini. Hingga
Ambonpun telah berubah warna menjadi merah
Aceh menangis,
Nias menjerit, 
Negeri inipun meronta, 
Ceceran darah dan nanah membanjiri
Bangkai-bangkai tak terurus bertebaran dimana-mana,
Dan ketika itu wabah penyakitlah yang paling berkuasa

Tak sanggup! Tak sanggup!  
Ratapan bersama yang menjadi tanda bahwa kita manusia hanyalah
Makhluk lemah yang tak berdaya di hadapan-Nya
Makhluk lemah yang terlalu pongah berdiri di alam raya-Nya
Makhluk lemah yang lupa menyebut asma-Nya ketika harta 
menumpuk di pelupuk mata
Makhluk lemah yang senantiasa bersuka cita ketika fakir dan miskin
meradang kelaparan di gubuk penderitaan.

Ampuni kami ya Tuhan,
Memang dosa itu adalah kesalahan kami,
Kami memohon pintu maghfirah-Mu,
Terimalah taubat kami di sajadah ini.


Ok..sahabat dengar para pencinta puisi dimana saja berada, yang lagi pasang earphone...lagi dalam perjalanan ataupun menemani aktivitas anda yang lagi bertugas...setelah jeda nanti kita lanjutkan puisi berikutnya..jadi tetap di Suara Kreatifitas, RRI Pro 2 Bukittinggi,  97,2 .dalam Puisi Bintang Tamu..Puisi BIMU....!

Ini dia puisi berikutnya yang dibacakan  :

JANGAN TANYA KEMANA AKU AKAN PERGI
karya Diny 

Gontai raut senja mengiba
Melangkahpun tak lagi pasti
Pun telah jauh dari mimpi
Nyawa serasa tak lagi berguna
Badan terkulai dihempas ombak kehidupan
Jauh darimu
Memberiku karam tak berhaluan
ini nyata salahku
Kubuang tak ada pesan
Kutinggal tak berperasaan
Pasrah Sendiri
dan jangan lagi kau peduli
pun telah kusaksikan senyum terakhirmu
aku akan pergi
Berkelana di puncak kebisuan hati
Membawa luka dan air mata
Membuang salahku
Hingga bangkaikupun tak akan lagi kau lihat
Biarkan terbenam kasih kita
Itulah suratan-Nya

                                   (buat Kak Nani)

Nah..puisi Dini ini tercipta setelah mendengarkan Curhat dari kakaknya Diny yang berpisah karena keadaan...


KETIKA KAU KEKASIHKU
karya : Dian Ayunda

ketika kau  kekasihku
orang-orang meneguk lapar
sedu sedan yang tercecer
bahkan bola mata mereka merangkak
menebas ngilu urat-urat jantungku

ketika kau kekasihku
bangkai mawar dilalap kering
lalu dimuntahkan ke mukaku
hingga aku tak kuasa merayu matahari

hanya ketukan demi ketukan
menggaung pedih telingaku
menyusun nada-nada rabun
melumpuhkan harmoni asmaraku..

Nah..dua puisi di atas bertemakan cinta ...
Dan sebagai penutup jumpa kita kali ini, satu buah puisi yang berjudul Ziarah, yang mana sebelum menyambut puasa tentunya kita membersihkan pusara, orang tua kita, keluarga ataupun teman. Mudah-mudahan kita dapat mengambil maknanya...

Ini dia....

ZIARAH
karya : Waliyunu Heriman
dibacakan oleh : Linda Hevira

Menyusuri setapak tanah merah
Kuemui sunyi diantara deret nama
Pada nisan
Dengan kebisuan batu-batu, pasrah
dilapuki lumut-lumut.

Kesetiaan angin membisiki daun bunga
Kamboja
Mengingatkan aku akan kesetianmu
Menantikan saat
sembari mengurai nasihat-nasihat bijak
Hingga tidur sederhana di pangkuan 
Malaikat

Pungguk mengalun melagu pantun
Hantarkan rinduku ke tasik kedamaian
Seperti ketika mendengar desah
Napasmu
Melantunkan syair-syair syahdu
Di kala menutup waktu senja

Sungguh, 
Disini kedamaian menepi
Kedamaian puncak semesta hidup

Harum mewangi air bunga yang
Kutabur di atas pusara
Mengalir abadi bersama sejuknya doa


Ok....sampai disini perjumpaan kita. Buat kamu2 yang mau ikutan segera cek acaranya di Live Streaming Puisi Bintang Tamu..Puisi BIMU.setiap hari Minggu pukul 4 - 5 sore, hanya di RRI PRO 2 FM di 97,2 Mhz.

Baiklah.. Sahabat Kreatif semuanya..Saatnya Linda Hevira pamit, Wahdini pamit, Dian Ayunda pamit.

Selamat sore.. Wassalaamu'alaikum Wr.Wb.  Da..dachhh