Monday, December 14, 2015

Dengan Puisi aku Berkarya

"Minggu, 13 Desember 2015

Best Moment

Hay braaay,,,ikhwan dan ikhwat..
Akhi ternyata mimpi2 kita tu bisa terwujud lho, hidup susah, wajah pas2an, fasilitas kurang semuanya gak kasih jalan buntu buat kita.
Demikian sepenggal kalimat dari blognya Karya yang kita undang di Puisi Bintang Tamu edisi 13 desember 2015 pukul 16:00 di RRI BKT. "

Ya..nama teman kita kali ini unik. Ini dia data lengkapnya.

Nama: Karya Indra Hadi
Ttl.     : Pelanduk,17-05-1993
Alamat: Desa Pelanduk,Inhil,Riau
Hobby: Nyanyi2, Puisian, and much again lah
Suku: Orang Melayu...
Cita2 : Mesir, Mekkah, And go anywhere lah, Intinya to tambah ilmu.

"Hidup itu harus kuat, tantangannya berat banget loo, jangan lupa  Tiap langkah harus Diiringi Bacaan Kalimah Allah     
Banyak berjalan, banyak yg di lihat.
Tinggi pohon kencang pula angin menerpa."
Nah sahabat kreatif, Karya sendiri merantau ke Bukittinggi dari Inhil Riau yang lamanya 15 jam.Ceritanya berbekal uang 700 rb dia mencari tempat tinggal di bkt dan bekerja sebagai gharin mushalla, yang bekerja membersihkan mushalla dan azan setiap waktu shalat. Saat pertama   kali ke Bukittinggi, Karya bercerita pernah nungguin angkot ke aur, setelah setengah jam menunggu tak ada juga..o..ternyata aur di bukittinggi itu aua bacaan dan tulisannya. Hmm..

Karya yang kuliah di IAIN Bukittinggi Jurusan Bahasa Inggris semester 3 ini juga bekerja sebagai guru ngaji di Pondok Abdul Fad dan usaha lainnya.  Suatu saat Karya pernah mengalami sakit typus karena sibuk bekerja dan kuliah yang membuat dia tidak bisa ikut ujian, dan karena kepribadiannya yang baik dan ramah maka ada orang yang kelebihan rezki menolong biaya rumah sakitnya, sementara untuk ujian ada beberapa dosen yang mau akhirnya memberikan ujian susulan. so Live is possible, be Better person to all people".

Lakukanlah segala hal jika itu baik n tidak bertentangan dg Norma agama, itu adalah salah satu yang membuat Karya terus berkarya dalam membuat puisi dan menuliskannya di fb, walau terkadang ada komentar yang mengatakan isinya sedih / galau melulu, namun itu semua tdk menyurutkan keinginannya untuk menulis, tidak hanya puisi tapi juga cerpen. Toh..untuk seorang yang jauh dari keluarga, yang pulang kampung sekali setahun serta di usia muda harus kuliah dan bekerja, hidup dengan biaya sendiri, sudah luar biasa kok bagi kita kan..Hmm

Pembaca Puisi :
Karya Indra Hadi : Perantau
Putri : Tentang Ibu dan Firasat.

So sahabat kreatif. Sampai disini dulu ya jumpa kita di puisi Bintang Tamu. Saya Linda Hevira dan Kak  Andien undur diri. Selamat Sore. Wassalaamu'alaikum ww

Sunday, November 29, 2015

Puisi Bimu 29/11/2015

Bila engkau datang disini waktu , menghembus wajah kesegala arah ,
meniupkan harapan  pohon kehidupan ,
dari harapan-harapan dan segala ketundukanku ,
menyimpan selip suatu  ketakutanku ,
segala kebebasan yang kau tawarkan ,
untuk suatu zaman

selamat datang dalam ucapkan , karna tidak atau sanggup hanya tunduk pada aturan-aturan pada satu waktu ,

By; mr W 

Puisi lainnya dibacakan oleh Putri dan kak Linda.

Monday, November 23, 2015

Hari Pahlawan, 10 November 2015

KARAWANG BEKASI
Oleh: Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati ?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa

Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa

Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir

Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian

Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Sunday, November 1, 2015

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda
oleh : Linda Hevira

di era digital
mereka bertemu di dunia maya
dimanapun saja mereka berada
dari segala belahan penjuru dunia.

sama seperti 87 tahun yang lalu.
Indonesia akan maju
di tangan para pemudanya,
yang bersatu,
menghilangkan perbedaan
dan terus  berkarya sesuai dengan bidangnya
dan berjuang sesuai dengan zamannya.

meski perang sudah usai
namun perjuangan belum selesai

lanjutkan tongkat estafet sumpah pemuda
kalau kita bisa  menghayatinya

tidak ada yang sia-sia berbuatlah demi Indonesia Raya. 

Majulah Pemuda Indonesia..

____________

Puisi yang masukvia sms ke 08126767560
diantaranya :

DO'A HUJAN DUKA LANGIT

Tiba tiba langit berduka
memuntahkan tangis yang tak lagi gerimis
ada apa gerangan?

tak kunyanya,dia menyedukan innalillah
Pada jiwa jiwa yang terbang
oleh asap asap petaka yang tak kunjung jemu
mengejar mereka kemana entah
dia mengucap innalillah
saat semua berubah menjadi kelabdu lirih dalam tangisan yang tidak lagi gerimis
petaka manakah yang akan menyadarkan insan-insan nisyan*
dari mabuk akibat pesta semalam suntuk?

ashhabul yamin, 17 oktober 2015
*nisyan: lupa

___________

KERAGUAN

Biarkan aku menatap senyummu.dan izinkan aku menemanimu.karnasetiap waktu aku ragu.ragu dengan pilihan hidupku.

Dan aku hanya bisa diam di tengah keraguan.keraguan yang terhempas dari kesepian.jangan biarkan langit bersedih.hanya karna sebuah keraguan.

Bkt,1 nov 2015
Karya Putri

___________

Disaat ini,tak kala embun meneter dri celah"dedaunan pagi,tak kala surya menyaput kabut pagi dengan hangatnya,kala itu aku terbangun dan mulai trjaga untk mngingtmu,

mengingat parasmu yg sllu dihiasi oleh lekukan senyum.

Mengingat senyummu yg sllu di iringi dng tawa bhagia

Disaat itu aku melangkah,mempakkan kaki menyusuri jejakmu.

Jejak langkahmu,kmu yg sllu dapat melenturkan semua ego dan amarahku

Dan menyemai padang gersangku dng rerumputan,menjadikanny oasis ditengah grun pasis  khidupanku

Dan saat ini,aku telah menetapkan hatiku,aku ingin mencintaimu dngan sedrhana,dngan hati dan jiwaku

by.vivi

Tuesday, September 15, 2015

Puisi Bintang Tamu

Pembacaan Puisi : Di Puncak Menara Sujud oleh Linda Hevira karya Yuliana

Klik di bawah ini untuk mendengarkan.

Puisi 

Monday, September 7, 2015

Kabut Asap dalam Puisi

KABUT
oleh : Linda Hevira


dan..
saat senja menjadi temaram
malampun semakin kelam
saat cahaya lampu menjadi buram ternyata ..
kabutpun sudah masuk ke dalam
rumah setiap insan

disini..
di tempat kami
seperti tak ada yang peduli
kabut ini datang tanpa permisi..
dari pagi, siang dan malam hari
telah mengiritasi hidung, tenggorokan dan paru-paru kami
meracuni pelan tapi pasti..

disini di negara ini
seolah perang dengan rakyat sendiri
hanya saja yang kami punyai
senjata tanpa amunisi...



di penghujung malam, 6 September 2015

Puisi Bimu

Pilih
_dian ayunda 

semata_mata kembali,
waktu cepat pergi, bayang_bayang caci,
seolah mati,
tak perlu basa basi,
salam takjub bagi yg pasti,

tak usah bebunga janji,
dari muka2 tak punya segi, teramat basi untuk dikenali.