Monday, July 25, 2016

Puisi, 24/7/2016

PINTALAN BENANG

Seorang yang kau sebut sebagai wanita
telah menyimpan pintalan benang kusut
di antara bilik jantung
dan sepanjang aliran darah yang tersendat
seperti jejak langkah yang tersusun rapat
seperti ketika saat kau berangkat

Kiriman nafasmu yang berbau asin perjalanan
kerap melapangkan rongga dada
menempuh titian rusukku yang jarang
dan garang

pintalan benang itu
segala yang kusut dan kurapikan dengan patut
agar kelak usiaku tak sekadar mati di ranjang
dan tampak ngeri dari kaca jendela kamar yang menerawang

Payakumbuh, 2016

Makasih ya, kak. Isa dari komunitas seni intro di payakumbuh, kak. Lagi kuliah di stie has sambil buka usaha sama orangtua di payakumbuh. Hehe :))
Insyaallah isa minggu dpan ke sana ya, kak. :))

Tq Nisa...

No comments:

Post a Comment