Tanpa cinta (karya rama febrian)
Cinta ,
Tanpa cinta hidup nggak asyik,
Tanpa cinta hidup terasa tersiksa ,
Tapi sayang beribu sayang ,
Cinta hanya pemuas nafsu belaka,
Hay para remaja hadapi lah cinta dgn iman ,
Hay para remaja hadapi lah cinta dgn taqwa .
Karna tanpa keimanan & taqwa cinta hanya sia" tak bermakna ,
Bahkan mengundang para syetan durjana.
Cinta hakiki.oleh Aisyana
ku siapkan ruang dalam hatiku tuk mencintaimu ya RABB.
biarlah cinta ini kan terus berinteraksi dalam mimpi yg sempurna.
sampai datang saatnya nanti RUH KU DiCABUT.,
RABB..Halusnya cintaku padaMU,
Kan ku letakkan dalam akhlak mulia dan kebijaksanaan.
lezatnya menikmati cintamu, tak kan membuatku menggebu gebu dan berlebihan.
andai ku jatuh cinta, jadikan rasa itu karena cinta kepadaMU ya RABB..
rasa itu terus bersemi dan terpatri indah dalam pengukuhan syari'at
AMIN..
Thursday, December 4, 2014
Sunday, November 2, 2014
Puisi Bimu 2/11/2014
KOTA,SEUNTAI DERITA
Oleh : Uwaisy
Kususuri jejak-jejak rindang yang telah lekang berganti deret beton menjulang
di paru-paru kota
aku bertanya pada orang
adakah tempat untuk melepas pandang dari dinding-dinding batu yang menghadang?
mereka tercengang
dan berkata sambil menyungging senyum getir
'pergilah ke sudut kota, ke sana. . .'
di sebuah kali bebocah kecil asik merendam dalam keruh,bersabun limbah
di sana tak ada beton-beton menjulang, memang
tapi rerumah sampah tempat bermalam si 'papa'
mengusik pandang
02 nov 2014
ash-habul yamin
Sunday, October 26, 2014
Puisi Bintang Tamu , Pro 2 Bukittinggi. 26/10/2014
MUHARRAM
Adalah umar ibn khattab
dalam sebuah runding
mengebat kata sepakat
tentang sederet angka
yang akan menghantarkan umur ke tempat nadi berhenti
menjemput mati
semenjak gema hijrah menggema di seantero alam
dederatan angka itu masih menggenap dan mengganjil
dan gema hijrah di tausiah-tausiah
senantiasa membasah
di bumi muharram
'aamun jadid
hammun yazid'
citaku menanjak langit seiring ayat-ayat himmah bergema di bulan hijrah
ash-habul yamin,26 okt 2014
ENGKAU YANG INDAH
(aisyana)
Jernih bola matamu menyimpan kelembutan salju.menembus hingga sudut rongga jantungku,hingga tak mampu mensyairkan bait tanpa lagu,krn jiwaku tenggelam dlm jernih kerlingmu.
tergagapKu dalam kata..trgugu,tersipu dalam kalbu.. suara mu indah..memecah buana malam,..membuat purnama merindkn.
ku tersadar, dalm ke kaguman..Ku ber gumam..ALLAH.engkauLah pemilik Keindahan..
(26 Maret,2014. SOLOK SELATAN)
Adalah umar ibn khattab
dalam sebuah runding
mengebat kata sepakat
tentang sederet angka
yang akan menghantarkan umur ke tempat nadi berhenti
menjemput mati
semenjak gema hijrah menggema di seantero alam
dederatan angka itu masih menggenap dan mengganjil
dan gema hijrah di tausiah-tausiah
senantiasa membasah
di bumi muharram
'aamun jadid
hammun yazid'
citaku menanjak langit seiring ayat-ayat himmah bergema di bulan hijrah
ash-habul yamin,26 okt 2014
ENGKAU YANG INDAH
(aisyana)
Jernih bola matamu menyimpan kelembutan salju.menembus hingga sudut rongga jantungku,hingga tak mampu mensyairkan bait tanpa lagu,krn jiwaku tenggelam dlm jernih kerlingmu.
tergagapKu dalam kata..trgugu,tersipu dalam kalbu.. suara mu indah..memecah buana malam,..membuat purnama merindkn.
ku tersadar, dalm ke kaguman..Ku ber gumam..ALLAH.engkauLah pemilik Keindahan..
(26 Maret,2014. SOLOK SELATAN)
Sunday, October 19, 2014
Puisi BIMU 19/10/2014
Kita pernah bertemu antara lorong-lorong remang di jantung kota
seperti hantu,kau muncul sekelebat
kemudian lenyap
tak sempat melihatmu bertopeng tangan
menyembunyikan tangis
sekelebat,kau lari dari pandanganku seperti dikejar hantu
tak sempat kakimu tercacah ketanah,terlalu laju
aku mengangkat bahu,
lalu pergi
bermaksud mengikut jejakmu
sekejap teringat,kakimu tak terlacah ketanah
by:
uwaisy
Puisi lainnya :
Penguasa
Pahlawan Tak Dikenal
Arwah Sang Pejuang
seperti hantu,kau muncul sekelebat
kemudian lenyap
tak sempat melihatmu bertopeng tangan
menyembunyikan tangis
sekelebat,kau lari dari pandanganku seperti dikejar hantu
tak sempat kakimu tercacah ketanah,terlalu laju
aku mengangkat bahu,
lalu pergi
bermaksud mengikut jejakmu
sekejap teringat,kakimu tak terlacah ketanah
by:
uwaisy
Puisi lainnya :
Penguasa
Pahlawan Tak Dikenal
Arwah Sang Pejuang
Subscribe to:
Posts (Atom)